Daw Aung San Suu Kyi

Suu Kyi selama dikenal sebagai perempuan tangguh melawan kekuasaan militer yang menguasai Myanmar selama hampir 50 tahun. Ketika Myanmar mulai berjalan menuju perubahan ke demokrasi, Suu Kyi diharapkan bisa menjadi pemimpin perubahan. Demikian diberitakan Standard Media, Sabtu (26/10/2013).

Namun di saat Myanmar hendak berubah, muncul masalah aksi kekerasan yang dialami oleh kelompok minoritas. Kekerasan ini bukan hanya dialami oleh etnis Muslim Rohingya, tetapi juga kelompok Kachin dan wilayah lainnya menyuarakan ketidakadilan.
Daw Aung San Suu Kyi
Daw Aung San Suu Kyi

Masalah yang dialmi oleh Rohingya paling menjadi sorotan, karena masalah ini Suu Kyi terus bersikap diam. Bahkan ketika diwawancara oleh BBC Radio 4 Kamis 24 Oktober 2013, Suu Kyi menyebutkan masalah membantah penemuan kelompok Human Rights Watch (HRW) yang menyatakan kekerasan yang dialami Rohingya adalah pemusnahan etnis.

Menurut Suu Kyi apa yang dialami oleh Rohingya bukanlah pembersihan etnis. Menurutnya ketakutan bukan hanya dialami oleh kelompok masyarakat Muslim Myanmar tetapi juga warga Buddha. Menurutnya tidak ada pihak yang patut bertanggungjawab, melainkan rasa takut itu. Bagi Suu Kyi, korban dan pelaku kekerasan kedudukannya sama.

Sayangnya, ucapan Suu Kyi tidak bisa dibenarkan. Berdasarkan temuan HRW April 2013 lalu, Muslim Rohingya saat ini berada dalam tekanan dan sekira 142.000 dari mereka terpaksa tinggal di tempat penampungan. Selain itu, Muslim di Myanmar juga tidak memiliki kekuatan politik.

Melalui wawancaranya, Suu Kyi juga mengundang keheranan atas referensinya mengenai Muslim yang berhasil berintegrasi dengan warga Myanmar dianggapnya membuat banyak pihak merasa tidak nyaman.

Selain itu, Suu Kyi menilai kekerasan yang dilakukan oleh warga Buddha di Myanmar adalah sebuah ketakutan atas kekuatan Muslim global. Ini adalah ucapan berbahaya yang diutarakan oleh sosok dengan kaliber peraih Nobel Perdamaian.

Rohingya tidak memiliki kaitan dengan kelompok ekstrimis semacam Al Qaeda. Bila Suu Kyi menilai Rohingya sebagai bagian dari pergerakan kekuatan Muslim global, maka sudah sepatutnya tokoh demokrasi itu segera mengubah pandangannya.

0 Response to "Daw Aung San Suu Kyi"

Posting Komentar