Borobudur Temple

                                                               
Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur kabupaten Magelang , Jawa Tengah. Terletak di kaki perbukitan Menoreh dan dikelilingi beberapa gunung besar yakni di utara terdapat Gunung Tidar, di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbabu dan di sisi barat laut

terdapat gunung Sindoro dan Sumbing. Dekat candi Borobudur juga terdapat dua sungai besar yang ada yakni Sungai Progo dan Elo yang mengalir ke selatan sampai ke samudra Indonesia.

Candi Borobudur
   Candi Borobudur
 
Candi Borobudur Merupakan candi Budha terbesar di dunia dan sempat dikenal sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia karena nilai sejarahnya. Candi ini menjadi ikon pariwisata di Indonesia karena kemasyurannya dan sampai sekarang masih di lindungi dan ditetapkan sebagai cagar budaya Internasional.

Arti nama candi Borobudur meskipun masih simpang siur namun menurut bpk. Purbatjaraka almarhum nama Borobudur berasal dari kata “Boro” yang berarti biara dan “Budur”  yang berasal dari kata beduhur artinya tempat yang tinggi, sehingga dikaitkan dengan lokasinya, candi Borobudur adalah sebuah biara Budha yang berada di tempat yang tinggi ( bukit ).

Candi Borobudur merupakan sebuah mahakarya arsitektur yang luar biasa dimana dibangun pada masa dinasti Syailendra abad ke delapan dan merupakan bangunan yang sangat megah, terdiri dari lebih dari dua juta batu padas yang disusun bertumpuk tanpa menggunakan perekat modern seperti semen dll, dan berhiaskan ornamen – ornamen ukiran di sepanjang permukaan candi serta terdapat 504 patung budha dengan berbagai Mudra. Sebagai sebuah bangunan kuno yang sangat bersejarah, Borobudur adalah salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Nenek moyang bangsa ini telah mampu membangun candi raksasa dengan tanpa alat – alat yang modern, bahkan sebelum adanya peradaban modern di Eropa.

Bentuk Candi Borobudur

Bentuk Borobudur sebenarnya tidak bisa di sebut candi karena didalamnya tidak terdapat adanya bilik atau ruangan di dalam candi seperti umumnya candi Hindu lain, namun lebih tepat disebut sebagai bangunan pemujaan yang berntuknya berjenjang dan berundak. Dan jenjang tersebut merupakan sebuah perlambang kehidupan seseorang di dunia ini, setiap jenjang melambangkan jalan manusia yang dimulai dari raga keduniawian sampai ia menemukan kematangan mental dalam beragama yakni agama Budha.

Adapun tingkatan dalam candi Borobudur ada tiga, yang melambangkan tiga dunia :

-         Khamadatu : atau dunia hasrat. Dalam tingkatan ini manusia sangat terikat dengan hasrat keduniawian, pada tingkatan ini terdapat relief – relief yang melambangkan kehidupan fana manusia di alam hasrat.

-         Rupadhatu : atau dunia rupa, Tingkatan yang melambangkan manusia yang mulai mengenal keagamaan, yakni agama Budha. Terdapat relief yang menggambarkan kehidupan sang Budha Gautama saat ia mengembara dari negri Kapilawastu sampai ia menemukan pengetahuan tertinggi di bawah pohon Bodhi.

-         Arupadhatu : adalah dunia tanpa rupa, dimana pada tingkatan ini manusia sudah terbebas sama sekali dari ikatan keduniawian, maka anda tidak menemukan relief lagi, namun terdapat stupa – stupa yang berlubang yang melambangkan sang Budha dengan berbagai mudra – nya.

Dan semenjak abad kedelapan saat pembuatannya, Borobudur sudah mengalami beberapa kali renovasi, jaman Belanda diketemukan kembali oleh thomas stamfors Raffles dan pengerjaan renovasi pertama dipimpin oleh Van Earlp kemudian setelah jaman kemerdekaan pemerintah Indonesia merestorasi kembali Borobudur sehingga menjadi seperti sekarang. Sebagai generasi penerus hendaknya kita menjaga warisan budaya nenek moyang ini dengan sangat berbangga.
sumber: http://kresnabayutour.com/tag/sejarah-borobudur/

0 Response to "Borobudur Temple"

Posting Komentar